Rabu, 12 November 2014

Mengendapnya Rindu

Hari demi hari kulewati. Langkah demi langkah semakin mendekatkan diriku pada tujuanku. Kata demi kata yang terucap mulai mebuatku mampu mengatasi hidup ini. Tindakan demi tindakan yang ku harap bisa semakin nyata.

Semua semakin mendewasakanku. Semua semakin mendewasakan hatiku. Aku harap, kamupun begitu. Lalu bagaimana dengan rindu ini? Semakinkah menggebu? Sudah seberapa lama kita tak bertemu? Rindu ini semakin bercabang. Rindu akan sikapmu. Rindu akan sapamu. Rindu dengan bercandaan yang pernah kita lalui bersama. Yaa, kita lalui.

Rindu ini seperti secangkir kopi. Saat kenikmatan kopi itu habis, ampas masih tersisa. Begitupun rindu ini. Meski sudah ada pertemuan yang sejenak mencairkan kerinduan ini, namun rindu ini masih membekas. Rasanya rindu ini sudah nyaman berada dihati ini. Rindu ini tetap stay.


Rindu yang tiada rupa sehingga membuatku sulit untuk mencermati bagaimana rindu itu bisa datang dan pergi. Yang aku tau rindu ini tetap asyik bersandar di hati ini. Keabstrakan dari rindu ini membuatku semakin merasakan kenyataan perasaan yang ada. Rindu ini membuatku semakin tak bisa berkata banyak. Rindu ini membuatku semakin beku dalam menjalani hari-hariku. Aku ingin sejenak mencairkan rindu-rindu ini. Tapi? Kemunculan kata”tapi” membuatku tak bisa berkutik. Hah aku lelah dengan rindu ini~ :’)

-DNS-

0 komentar:

Posting Komentar