Ketika kita menilai sesuatu secara
analisis hasilnya akan berbeda dengan yang menilai secara analogi. Pun akan
berbeda secara metedologi. Mengapa aku menyatakan seperti itu. Semua itu
bergantung bagaimana cara padang kita terhadap suatu hal.
Dalam kehidupan kita diberi Tuhan
sebuah alur. Sebuah jalan kemana kita membawa kehidupan ini. Selain itu
Tuhanpun memberikan kita alir. Alir tentang bagaimana kita menjalankan alur.
Alir tak hanya semacam. Jika kita ingin berpikir lebih keras lagi, ada banyak
alir yang bisa kita gunakan.
Mengapa demikian? Manusia dewasa
akan lebih lama untuk berpikir. Bukan karena analoginya yang terlalu panjang,
namun terkadang orang dewasa juga ingin mempertahankan egonya. Sekaligus tanpa
mendengarkan kata hatinya (wattpad). Disinilah kita menentukan alir.
Alir yang bagimana? Alir yang
berbeda dengan alir yang lainnya. Alir, tak melulu tentang menjalankan alur.
Bisa saja alir yang kita gunakan tak bisa menyelesaikan alur. Mengapa? Karena
kita tak memilih alir tetapi mengikuti alur. Apa bedanya dengan pasrah? Hidup diperuntukkan
untuk orang-orang yang mau berjuang. Bukan untuk para pemasrah.
Menentukan alir sama halnya dengan
membangun sudut pandang. Satu alur tak mungkin hanya dijalankan oleh satu insan
bukan? Akan ada keterlibatan orang lain dalam tiap alurnya. Hal ini menyebabkan
kita harus membangun sudut pandang dari berbagai sisi. Membangun sudut pandang
dari berbagai sisi, bukan memilih lebih dari satu alir. Bukan juga memilih satu
alir kemudian mengalternatifkan mengalah. Itu bukan berpikir dengan berbagai
sudut pandang, tetapi berpikir pendek.
Membangun sudut pandang jelas tak
semudah seperti aku menuliskan tulisan sudut pandang ini. Sudut pandang pun
bisa menjadi indentitasmu. Apa mudah membentuk identitas? Identitas bisa saja
suatu kekhasan. Maka sudut pandangpun merupakan suatu kekhasan. Jika kau
membuatnya menjadi khas. Sungguh, aku merasa bersalah menulis tentang hal ini.
Mengapa? Karena terkadang sudut pandangku pun masih berantakan. Sungguh.
Kesimpulan tentang sudut pandang
adalah bagaimana kita berpikir lebih dari satu sisi. Berpikir bagaimana jika
seperti ini, bagaimana jika tidak seperti ini pun bagaimana jika seperti ini
dan tidak seperti ini. Menurutku tak mudah, seperti yang sudah kukatakan tadi.
Hidup
dengan berbagai sudut pandang membuatmu semakin berkembang!
*lanjutan
-DNS-